MADINA

Program Kegiatan

Bimbingan Teknis
Implementasi Kurikulum Merdeka

Kementerian Agama Republik Indonesia telah mengeluarkan Keputusan Menteri Agama (KMA) No. 347 Tahun tentang Penerapan Kurikulum Merdeka pada Madrasah. Keputusan tersebut menetapkan kurikulum yang dilaksanakan di madrasah pada tahun pelajaran 2022-2023 terdiri dari 2 kurikulum yaitu kurikulum 2013 dan Kurikulum merdeka. Madrasah dapat memilih salah satu kurikulum tersebut sesuai dengan kondisi dan kesiapan madrasah.

Pada Tahun Pelajaran 2022-2023, Kementerian Agama memutuskan pelaksanaan kurikulum merdeka masih bersifat percontohan/piloting di madrasah-madrasah yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. Penetapan tersebut berdasarkan usulan dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi dan kota setelah ada pengajuan diri dari madrasah yang siap melaksanakan kurikulum merdeka. Madrasah yang melaksanakan kurikulum merdeka ditetapkan oleh keputusan Dirjen No. 3811 Tahun 2022. Total madrasah terdiri dari 233 RA, 1010 MI, 740 MTs, dan 498 MA.

Kurikulum merdeka dilaksanakan secara bertahap mulai tahun pelajaran 2022-2023. Tahun pertama diterapkan di kelas 1, 4, 7, dan 10. Tahun kedua diterapkan di kelas 2, 5, 8, dan 11. Tahun ketiga diterapkan secara keseluruhan di tahun pelajaran 2024-2025.  Bagi Madrasah yang masih melaksanakan kurikulum 2013 memiliki kesempatan 2 tahun untuk belajar secara mandiri dan mempersiapkan diri sebelum ditetapkan melaksanakan kurikulum merdeka.

Untuk memanfaatkan kesempatan tersebut, Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) Madrasah Jakarta Selatan menyiapkan program pendampingan terhadap madrasah dengan 3 tahapan yaitu sosialisasi, bimbingan teknis (Bimtek), dan In House Training (IHT). Tujuan utama program ini adalah agar madrasah mampu mengembangkan kurikulum merdeka berdasarkan kerangka dasar dan struktur kurikulum madrasah. Proses pengembangan tersebut menghasilkan 3 dokumen yaitu kurikulum operasional satuan pendidikan, modul ajar, dan modul projek melalui bimtek dan IHT.

Untuk mendukung ketiga tahapan tersebut, Pokjawas Madrasah Jakarta Selatan menyiapkan bahan pelajaran untuk memandu pencapaian tujuan program. Salah satunya adalah buku 1 yang disiapkan untuk kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) implementasi kurikulum merdeka. 

Sasaran Bimtek mulai dari RA, MI, MTs, MA, dan MAK di Jakarta Selatan. Bagi Madrasah yang telah ditetapkan sebagai pelaksana kurikulum merdeka tahun ini berjumlah 12 Madrasah. terdiri dari 1 MI, 5 MTs dan 6 MA, dapat berpartisipasi di kegiatan Bimtek.

Harapannya peserta Bimtek dapat menyusun ketiga perangkat pengembangan kurikulum merdeka. Sedangkan bagi madrasah pelaksana kurikulum merdeka, harapannya adalah peserta mendapat penguatan atau aspirasi dalam melaksanakan kurikulum merdeka.

Ruang lingkup bahan pembelajaran terkait dengan dokumen yang perlu disusun oleh Madrasah berdasarkan kerangka dasar dan struktur kurikulum merdeka yang telah disiapkan oleh pemerintah. Dokumen tersebut terdiri dari Kurikulum operasional satuan pendidikan (KOS), Modul Ajar (MA), dan Modul Projek (MP)

Setelah mengikuti bimbingan teknis, peserta mampu

  • Menyusun kurikulum operasional satuan pendidikan berdasarkan kerangka dasar dan struktur kurikulum merdeka
  • Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi modul ajar dan modul projek profil pelajar Pancasila
  • Menjadi fasilitator dalam kegiatan In House Training di madrasah tempat bertugas

Materi yang disampaikan pada kegiatan bimbingan teknis kurikulum merdeka berjumlah 36 jam pelajaran dengan alokasi waktu 1 JP sama dengan 45 menit. Pengorganisasian pelatihan menggunakan metode Flipped Learning atau pembelajaran terbalik. Metode tersebut menggunakan 3 tahapan yaitu before classroom, during classroom, dan after classroom. (Bergmann, 2012).

Before Classroom

Pre-Class atau before Classroom yaitu kegiatan pembelajaran sebelum masuk kelas. Dimana peserta sudah mempelajari materi yang akan dibahas di kelas. Jika dikaitkan dengan Taxonomy Bloom, Tahap ini, Peserta diharapkan dapat mengingat (remembering) dan mengerti (understanding) materi.

During Classroom

In Class atau During Classroom adalah kegiatan kedua dimana peserta mengikuti pembelajaran secara langsung di kelas atau tatap muka. Tahap kedua ini, peserta dapat mengaplikasikan (applying) dan menganalisis (analyzing) materi melalui berbagai kegiatan interaktif di dalam kelas.

After Classroom

After classroom yaitu kegiatan setelah pembelajaran di kelas atau tatap muka. Peserta diharapkan dapat mengevaluasi (evaluating) dan mengerjakan tugas berbasis project tertentu sebagai kegiatan setelah kelas berakhir (creating).